motivasi kehidupan

menangis meraih kesuksesan

sukses itu tidak mudah.butuh perjuangan yang keras untuk meraihnya.di samping kita melihat orang yang sukses ,hati kita terasa tertusuk yang sangat mendalam bagi jiwa dan bathin kita.berapa banyak biaya yang sudah dikeluarkan untuk meraih kesuksesan,demi bahagianya kedua orang tua kita.banyak sekali yang dilakukan oleh orang tua kita demi masa depan yang cerah bagi anaknya.apapun pasti dilakukanya,sekuat tenaganya,sehabis-habis harta bendanya,sehabis-habis waktunya,seletih-letih dirinya demi melihat anaknya bahagia,seperti teman-temanya yang sudah sukses.memang harus menangis untuk meraih kesuksesan.

sukses tidak seperti yang kita bayangkan ,yang kita anggap datang begitu saja.tanpa usaha sedikit pun yang kita lakukan,awal-awal kita hanya bisa berangan-angan.kita hanya bisa bermimpi,sayang impian tersebut tidaklah nyata.dan disitu lah kita hanya bisa termenung dan merenung.

suatu jalan menuju kesuksesan adalah kita harus bisa merasakan pahit nya menuju kesuksesan .dan beberapa diantara kalangan orang yang sudah sukses mereka,rata-rata sudah merasakan yang namanya kegagalan untuk meraihnya.
seperti halnya pepatah mengatakan berakit-rakit kehulu berenang-renang ketepian
bersakit-sakitlah kita dahulu barulah kita bisa merasakan kesenangan kemudian
untuk itu tanamkanlah di dalam diri kita untuk meraih suatu yang kita tuju yaitu suatu kesuksesan.

lalu bagaimana lagi,apa yang harus kita lakukan,apa langkah yang harus kita ambil,haruskah kita berdiam diri menunggu tiba saatnya untuk sukses.mustahil kita akan bisa meraihnya,oleh karena itu tunggu apalagi mari kita bergerak,kita lakukan apa yang kita bisa selagi apa yang kita lakukan itu baik dan benar,tidak ada salahnya kita mencoba,walupun kita tidak bisa.dengan tabah dan do'a kita menjalaninya,pasti kita akan mengapainya.

banyak sekali hal yang bisa kita lakukan sekarang,dengan majunya  teknologi itu memudah kan kita untuk membuka usaha apapun yang bisa kita buat ,janganlah kita berpikir hanya untuk menunggu dan menunggu karena kalau kita menanamkan di dalam diri kita seperti itu dan tidak akan ada tertanam dalam diri kita kata untuk maju-dan maju.
dan apakah kita tidak ingin melihat orang tua kita bahagia melihat anaknya yang sudah meraih masa depan yang baik?tentu ya.tunggu apalagi....mari kita lakukan.


sedikit demi sedikit-lama-lama jadi bukit

 pepatah ini sederhana saja"sedikit demi sedikit lama -lama jadi bukit" kita biasa memaknainya,bahawa kita mengumpulkan sesen demi sesen,pada saatnya kita akan mendapatkan sepundi.namun sesungguhnya pepeatah ini tidak sekedar berbicara tentang hidup hemat,atau ketekunan menabung.

pepatah ini menyiratkan tentang sesuatu yang lebih berharga dari sekedar sekantung keping uang,yaitu bila kita mampu mengumpulkan kebaikan dalam setiap tindakan-tindakan kecil kita,maka kita akan dapati kebesaran dalam jiwa kita.

bagaimana tindakan -tindakan sekecil itu mencerminkan kebesaran jiwa sang pemiliknya?yaitu bila disertai secercah kasih sayang di dalamnya.ucapan terima kasih,sesungging senyum,sapaan ramah,atau pelukan bersahabat,adalah tindakan yang mungkin sepele saja.namun dalam liputan kasih sayang,ia jauh lebih tinggi dari pada bukit tabungan anda.

tindakan kita sebatas memandang dunia 

bila anda memandang diri anda kecil ,dunia akan tampak sempit,dan tindakan anda pun jadi kerdil

namun bila anda memandang diri anda besar,dunia terlihat luas,anda pun melakukan hal-hal terpenting dan berharga.

tindakan anda adalah cermin bagaimana anda memandang dunia,sementara dunia anda tak lebih luas dari pikiran diri anda sendiri ,itu lah mengapa kita diajarkan untuk berprasangka positif pada diri sendiri,agar kita bisa melihat dunia lebih indah,dan bertindak selaras dengan kebaikan-kebaikan yang ada dalam pikiran kita.padahal dunia tak butuh penilaian dari apa-apa dari kita.ia hanya memantulkan apa yang ia ingin kita lihat,ia menggemakan apa yang ingin kita dengar.bila kita takut menghadapi dunia,sesungguhnya kita takut menghadapi diri kita sendiri.
maka.bukan soal apakah kita berprasangka positif atau negatif terhadap diri sendiri.melampaui di atas itu.kita perlu jujur melihat diri sendiri apa adanya dan, dunia pun menampakan realitanya yang selama ini di balik penilaian-penilaian kita

Related Posts:

Tweet